Terkait Adanya Isu Calo/Broker Tanah, Ini Penjelasan Ketua BPD Desa Mamud

Lingga280 Dilihat

LINGGA, simakkepri.com – Terkuak isu adanya calo/broker tanah utusan dari perusahaan pertambangan yang saat ini meresahkan warga, saat dikonfirmasi kepada ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mamud, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga.

Mulyadi selaku Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mamud, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga mengatakan “Mengenai isu ada calo/broker dari perusahaan tambang yang meresahkan warga Desa Mamud saat ini, Itu tidak benar pak”, Katanya. Selasa malam 20/10/2021 sekitar pukul 23.45 Wib.

Mulyadi menjelaskan terkait permasalahan dukungan warga diminta secara paksa seperti isu yang bapak dengar, itu juga tidak pernah terjadi di desa kami dan benar dalam hal dukungan mengenai tandatangan melalui saya selaku Ketua BPD. Namun itu sifatnya bukan paksaan tetapi dilakukan berdasarkan kemauan masyarakat itu sendiri, sesuai bukti rekaman video yang ada, saat warga datang musyawarah ke rumah saya, Jelas Mulyadi.

Lanjut Mulyadi menjelaskan, Permasalahan yang terjadi di Desa Mamud pada saat ini sebenarnya tidaklah rumit, seandainya kita sebagai aparatur Desa mau sedikit waktu mendengarkan warga dan bukan bekerja demi kepentingan pribadi kita saja. Dan yang membuat saya heran hingga kini, ada apa dengan Kepala Desa kami saat ini bersi keras tidak mau menerima dan memberi dukungan terhadap niat baik pihak ketiga yang jelas-jelas peduli terhadap masyarakat yang ia pimpin.

“Nanti bapak datang saja ke Desa kami, dan lihat kebenarannya bagaimana dan ada juga pekerjaan pembangunan jalan, bantuan dari provinsi yang tidak enak di pandang mata. Kalau masalah dukungan masyarakat dan opini lainnya yang beredar saat ini, kita juga sudah siapkan surat laporan/pengaduan kepada bapak Bupati”, ucap Mulyadi.

Permasalahan terkait pemanfaatan limbah bukit yang akan dijadikan lapangan bola kaki Desa Mamud kami, memang benar banyak mata pihak ketiga/Investor yang melirik, karena daerah bukit yang dimaksud mengandung kadar Baoksit. Dalam hal ini termasuk juga salah seorang oknum camat katang bidare tertarik.

Dan sekilas informasi yang kami dapat, oknum camat tersebut sempat bersama pak Kades, dan salah satu oknum wartawan dari Desa kami buat pertemuan dan berangkat ke Batam, yang katanya bertemu dengan pihak investor yang mau mengambil limbah penggalian lapangan bola kaki itu, nantinya. Kata Mulyadi.

Selanjutnya, pengakuan yang sama dari salah seorang narasumber yang enggan namanya dicantumkan dalam pemberitaan menyebutkan, “Camat tersebut sanggup memberi panjar harga lahan sebesar Rp. 10.000.000 kepada pemilik lahan bang, tapi cerita kesanggupannya disampaikan melalui pak Kades,” kata narasumber yang juga warga Desa Mamud.

“Yang menyebutkan ada calo/broker tanah utusan dari perusahaan tambang yang meresahkan warga saat ini, itu adalah orangnya pak Kades, yang mendukung pak Kades bang, mereka bukan memperjuangkan hak warga tapi besar kemungkinan hanya untuk kepentingan mereka saja”, Ujarnya.

Menanggapi semua penjelasan yang dipaparkan oleh Ketua BPD dan salah seorang warga Desa Mamud tersebut. Saat dihubungi melalui pesan WhatsAppnya terkait informasi besaran uang panjar lahan warga tersebut, Haji Marjono (kades) menyebutkan, “Kalau saya tidak pernah bicara begitu”, jawabnya singkat, Selasa malam Rabu 19/10/2021 sekitar pukul 23.55 Wib. (Rudi)

Editor : Andi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.