Warga Desa Manalu Bersyukur Tersentuh Pembangunan

Nasional820 Dilihat

Humbahas,simakkepri.com – Sejak zaman penjajahan Belanda sampai tahun 2001 Desa Manalu Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Sumatera Utara terisolir dan jarang di sentuh bantuan pembangunan pemerintah.

Pantauan M. Syuryadi. P,  pemerhati pembangunan mengatakan kepada awak media ini, jumat (29/9) saat berada di desa manalu melihat kondisi desa yang sangat memprihatinkan dan tertinggal dari sentuhan pembangunan, terutama di antara dua dusun sejak merdeka hanya dapat sentuhan bangunan dari PNPM, yang sebelumnya warga melintasi jalan setapak tanah dan berlumpur. Kehadiran dana Desa dari APBN membuat warga terlepas dari belenggu keterisoliran, hingga jalan rabat beton dapat dilalui roda dua dan empat, namun kendala penghubung kedusun IV sama sekali sulit akibat jembatan panjang ± 16 meter dan lebar 1 meter berlantai papan serta tiang besi siku berkekuatan bobot 200 kg. jika membangun jembatan tersebut dari anggaran Dana Desa APBN tidak akan memungkinkan hendaknya Pemkap Humbahaslah yang kiranya dapat memberikan perhatian mumpung adanya dana desa sebagai mendasari dan melanjutinya ,ucap Suryadi.

Hasiholan Manalu Kepala Desa  Manalu saat ditemui wartawan simakkepri.com mengatakan, dimana warga penduduk ± 350 KK dihuni 6 Dusun sudah mulai tersentuh pembangunan atas Dana Desa bersumber dari APBN Dua tahun anggaran. Namun pembangunan dari Dana Desa masih belum sempurnah akibat medan menuju desa kami akses jalan pegunungan sehingga pengangkutan material sangat sulit, walaupun sedemikian saya dan warga mensyukuri atas bantuan tersebut, bahkan saya bersama warga harus benar-benar menggunakan anggaran tersebut untuk membangun desa secara sungguh-sungguh,ujar Kades.

Hal senada juga disampaikan beberapa warga Desa, sejak zaman penjajahan Belanda barulah srkarang kami mengecap bantuan uang Negara melalui PNPM, jika tidak kami tetap bagaikan katak dalam tempurung, syukur adanya dana Desa APBN sehingga kami terlepas dari ketertinggalan contohnya anak-anak kami berjalan kaki menuju sekolah harus menempuh jarak ± 4 KM berjalan di jalan setapak, tetapi saat ini sudah dapat dilalui roda dua dan empat namun harapan kami jika pemerintah daerah memberi perhatian kepada desa kami, saat ini gencarnya dana Desa untuk membangun desa, pasti masyarakat Desa akan makmur. Juga pemerintah pusat dan daerah untuk kedepannya agar lebih memperhatikan anggaran desa dari APBN dibedakan besarnya sesuai kebutuhan dan jarak tempuhnya, tidak seperti saat ini anggaran tetap sama dengan desa dipinggiran jalan Negara dengan desa di pedalaman, ucap para Warga. (Riko A)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.