Presiden Jokowi Restui Pembangunan Jembatan Batam – Bintan

Nasional519 Dilihat

Jakarta,simakkepri.com – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Nurdin Basirun menyampaikan rasa syukur usai menghadiri pertemuan terbatas dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Selasa (27/2/2018).

Pasalnya, semua usulan proyek strategis yang diusulkan dalam pertemuan khusus itu direstui Jokowi.

“Alhamdulillah semua disetujui Bapak Jokowi, bahkan para menteri diminta mem-follow up ini semua dan mencari aturan supaya investasi yang masuk dipermudah,” kata Nurdin di Gedung Graha Kepri, Batam Kepulauan Riau, Rabu (28/2/2018).

Ada tujuh proyek strategis yang dibawa dalam pertemuan itu. Di antaranya Pembangunan Jembatan Batam-Bintan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Sauh, KEK Galang Batang, KEK Pulau Asam, Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, pengembangan dan modernisasi Bandara Hang Nadim, dan Pembangunan Batam LRT (Ligy Raoit Transit).

“Untuk Jembatan Batam-Bintan, rencana pembangunannya menghubungkan Batam-Bintan dengan panjang 7 kilometer, sehingga akses Batam-Bintan serta Tanjungpinang terbuka,” ungkap Nurdin.

Menurut Nurdin, pembangunan ini meningkatkan aktivitas ekonomi, mobilitas orang, kendaraan, barang dan jasa industri, serta pasokan air bersih dan gas dari Batam-Bintan.

Melalui pembangunan ini juga membangun martabat bangsa yang total investasi diperkirakan mencapai Rp 7,1 Triliun.

“Kepri meminta dukungan aturan pemerintah untuk merealisasikan proyek ini melalui skema joint venture bersama investor swasta dan local partner. Bahkan untuk Pelabuhan Tanjung Sauh, bakal masuk nilai investasi sebesar Rp 20 triliun,” ujar Nurdin.

Tanjung Sauh sendiri nantinya dijadikan pelabuhan peti kemas modern, containern yard dan Kawasan Industri Terpadu pengolahan dan penyimpanan gas serta sebagai logistic hub dan port gate way di wilayah Indonesia bagian barat dan dapat memangkas deelling time dengan target kapasitas 5 juta TEUs per tahun.

Begitupun untuk KEK Galang Batam, yang diakuinya sudah ditetapkan dengan PO Nomor 42 Tahun 2017. Hingga akhir 2017, nilai investasi yang sudah direalisasikan mencapai Rp 1,1 triliun dari total rencana investasi Rp 36,2 triliun.

“Soal KEK Galang Batang, di hadapan saya, Pak Jokowi langsung menandatangani Keppres untuk Dewan Kawasan, agar tidak ada tumpang tindih dan aturan yang membingungkan,” tutur Nurdin.

Nurdin yakin, realisasi investasi di Galang Batang semakin cepat. Investor akan langsung melakukan pembangunan jalan, pelabuhan termasuk energi untuk mendukung industri tersebut.

Untuk KEK Pulau Asam akan dijadikan pusat pengumpul migas, industri, dan container yard dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional.

“Bahkan Pak Jokowi langsung memerintahkan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk menuntaskan persoalan terkait,” ungkapnya.

Untuk pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, rencananya akan dilakukan beberapa pengembangan.

Tujuannya, untuk memodernisasi sarana dan prasarana, pengembangan container yard, pengembangan port managenet system. Kapasitasnya yang dalam setahun hanya Rp 400.000 TEUs akan menjadi satu juta TEUs.

Sementara untuk Batam Light Rail Transit dikembangkan untuk penyediaan transportasi massa, murah, dan mampu mengatasi kemacetan.

Rute yang direncanakan, mulai dari Hang Nadim-Nagoya, Tanjunguncang-Mukakuning-Batam Center. Demikian Bandara Hang Nadim akan terus dikembangkan berbagai fasilitasnya.

Strategisnya Kepri pada pertemuan itu dipaparkan Nurdin secara singkat. Jika dikelola secara baik, pasti akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Ahamdulillah semua direspons dan diminta dilaksanakan segera. Saya bilang ini hadiah untuk Masyarakat Kepri dari 10 tahun Pak Presiden memimpin Indonesia,” kata Nurdin tersenyum.

(sumber Kompas.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.