POLRI Bersama TNI Solid Antisipasi Paham Radikalisme Di Kepri

Batam444 Dilihat

Batam,simakkepri.com – Kegiatan Coffe Morning dilaksankan di Graha Lancang Kuning Polda Kepri pada hari Senin tanggal 8 Mei 2017 sekira pukul 10.00 wib, dalam kegiatan ini dihadiri oleh  Kapolda Kepri Irjen Pol Drs. Sam Budigusdian, MH, Pangdam I Bukit Barisan, Danrem 033/WP, Danguskamlabar, Danlantamal IV, Danlanud Tanjungpinang, KaBNN, pejabat utama polda kepri, para Kapolres/ta jajaran Polda Kepri, para personil dari TNI dan Personil Polda Kepri.

Tema Coffe Morning Polri dan TNI adalah “Meningkatkan Soliditas Polri dan TNI dalam rangka mengantisipasi radikalisme, premanisme serta menjaga kebhinekaan guna keutuhan NKRI” kesempatan tersebut Pangdam I Bukit Barisan, menyampaikan “Negara ini dibangun dengan keberagaman dan kebersamaan bukan hanya dari golongan kelompok tertentu dan kita mensepakati bahwa pancasila sebagai dasar Negara, Undang-undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusi kita. Di era sekarang diangkat lagi seolah-olah masih ada sekelompok golongan merasa lebih berjasa, lebih berhak atas Negara ini, hal seperti inilah yang harus kita luruskan bersama”.

Dan sudah kita sepakati bersama bahwa Pancasila dengan sila pertama berlandaskan Ketuhanan yang maha esa. Kita sepakati untk menjaga Soliditas kekompakkan demi keutuhan NKRI, kita kawal bersama kemerdekaan ini untuk mengatasi Radikalisme dan Premanisme, jangan sampai diantara kita TNI dan Polri saling gontok-gontokan.

Sambutan Kapolda Kepri sebagai berikut :

Kegiatan ini lahir sebagai respon Polri dalam menyikapi massifnya pemberitaan Radikalisme, intoleransi dan anti Pancasila serta gerakan ISIS di berbagai negara dan penyebarannya di Indonesia; sehingga timbul keresahan-keresahan di kalangan masyarakat atas munculnya benih-benih pengikut, atau setidaknya simpatisan isis di tanah air yang dapat merusak tata kehidupan bangsa ini.

Berkembangnya penyebaran paham Radikal ISIS di wilayah hukum Polda Kepri ditandai dengan keberangkatan sdr. Dwi djoko wiwoho (pegawai BP Batam) beserta keluarganya (istri dan 3 orang anaknya) ke suriah untuk bergabung dengan ISIS, wilayah Kepri dijadikan tempat transit keberangkatan WNI ke Suriah (jalur Batam-Singapura-Turki), dan adanya beberapa kelompok yang melakukan aktivitas inti ISIS di wilayah hukum Polda Kepri yakni khatibah gong-gong rebus sebagai upaya terorisme namun berhasil dilakukannya 3 kali penangkapan oleh densus 88 anti teror terhadap 7 (tujuh) orang kelompok khatibah gonggong rebus (KGR) yang merupakan jaringan teroris  pengikut paham Radikal ISIS.

Untuk menangkal radikalisme, intoleransi dan anti pancasila, polri telah melakukan berbagai  upaya melalui program kapolri yaitu:

  1. Program 1 Quickwins : penertiban dan penegakan hukum bagi organisasi radikal dan antipancasila.
  2. Program 4 Quickwins : pembentukan dan pengefektifan satgas Polri kontra Radikal dan Deradikalisasi.
  3. Program 3 Promoter : penanganan kelompok Radikal pro kekerasan dan intoleransi.

Kegiatan yang dilakukan adalah :

  1. Preventif dengan melakukan deteksi dini berupa lidik dan pemetaan terhadap kelompok radikalisme, intoleransi dan anti pancasila.
  2. Persuasif dengan melakukan sambang dan penyuluhan kepada toga, tomas,toda, ormas, mahasiswa, pelajar serta fgd(forum group discusion) dan join analysis dengan instansi terkait guna mengantisipasi bentuk-bentuk timbulnya paham radikalisme, intoleransi dan anti pancasila.
  3. Represif dengan melakukan upaya penegakan hukum melalui penangkapan-penangkapan terhadap orang/kelompok yang sudah dipastikan mendukung dan ikut aktivitas inti isis maupun upaya lainnya yang bertentangan dengan hukum.

(sor/hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.