Nuryanto Menanggapi, “Isu Jadi Kepala Sekolah Setor Uang Kepada Oknum Pejabat Dinas Pendidikan”

Uncategorized477 Dilihat

Batam,simakkepri.com- Isu tentang Kepala Sekolah di Kota Batam, yang konon kabar harus menyetor uang sebesar Rp 25 juta, kepada oknum pejabat di Dinas Pendidikan, langsung mengundang perhatian warga masyarakat Kota Batam. Bahkan Ketua DPRD Batam Nuryanto turut menanggapi isu tersebut,dikutip dari laman sijorikepri.com

“Lho mau jadi Kepala Sekolah setor uang sampai dua puluh lima juta. Waaah, itu merupakan suap, tidak boleh. Bagaimana kalau Kepala Sekolahnya atau gurunya main suap. Bagaimana dengan anak muridnya nanti ?,” tegas Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto,Selasa (04/10/2016).

Disampaikan Nuryanto, bahwasanya pihaknya sebagai Ketua DPRD siap untuk memberikan rekomendasi bagaimana masalah ini bisa di tindaklanjuti oleh Pemerintah Kota. Namun, kalau memang masalah yang tengah menjadi isu terbaru tersebut, betul atau benar adanya. Kalau cuma isu, bagaimana.

Nuryanto mengaku, bahwa pihaknya belum mendapatkan kabar dari komisi 4 sendiri, bagaimana masalah tersebut sebenarnya. Apakah memang betul adanya, atau bagaimana. Karena hal-hal seperti itu kadang susah mengungkapnya. Biasanya, yang bersangkutan (Kepala Sekolah atau pun guru) kadang tidak mau terbuka.

“Biasanya, sebuah masalah yang seperti itu, susah mau di bilangnya. Sudah ramai pun isu atau masalah seperti itu, sudah tersebar isunya kemana-mana, rupanya ketika mau didudukan bersama, ketika mau dibicarakan bagaimana yang sebenarnya, mereka tidak mau terbuka. Susah,” tambah Nuryanto lagi.

Sebaiknya, kata Nuryanto, Pemerintah Kota atau Walikota, kalau mau menempatkan jabatan yang strategis, yang bersangkutan haruslah yang mumpuni. Sesuai dengan kemampuannya. Bagaimana mentalnya. Ini yang harus di revolusi mental. Apalagi ini guru. Yang dalam bahasa jawanya, guru itu harus bisa di gugu dan di tiru (harus bisa di percaya dan di contoh, Red).

“Lho guru, harus bisa di gugu dan di tiru. Sungguh prihatin dan sangat memalukan. Kalau mau jadi kepala sekolah, harus pakai setor uang. Itu sudah sungguh tidak pas, tidak baik dan juga tidak sesuai. Sekali lagi, sebaiknya, harus sesuai dengan kemampuannya, sesuai grade nya, pendidikannya dan lain sebagainya,” tutup Nuryanto.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.