PALUTA,simakkepri.com – Melihat keberadaan Ruangan kelas SMK Negeri 1 Portibi PALUTA ( Padang Lawas Utara ) Provinsi Sumatera Utara. Sebagian sudah usang dan kusam akibat termakan usia.
Seperti penjelasan M. Harahap warga setempat yang juga pemerhati Pendidikan menjelaskan kepada simak Kepri.com bahwa gedung tersebut ada lebih kurang sepuluh ruangan kelas yang perlu direhab karena sudah termakan usia, sementara ruangan tersebut tidak pernah disentuh rehab ringan dari instansi terkait. Juga melihat jumlah siswanya sebanyak 350 Siswa sangat membutuhkan penambahan bangunan MCK sepertinya untuk guru 2 ruangan dan bagi siswa laki-laki butuh 5 ruangan, siswa perempuan 5 ruangan serta membutuhkan pengadaan sumur bor, dimana MCK yang digunakan saat ini tidak memadai lagi.Mohonlah kiranya Pemerintah Daerah ataupun Pusat lebih serius dan merealisasi hal diatas.
Hal senada juga dikatakan R. Nasution warga setempat yang juga orangtua siswa menjelaskan, bila pendidikan itu mau maju dan proses belajar mengajar terlaksana baik seharusnya takluput dari dukungan sarana dan prasarana yang baik, termasuk akses jalan menuju SMK Negeri 1 Portibi sudah bertahun lamanya harus melalui jalan tanah dan berbatuan sepanjang 500 Meter, jika dimusim hujan siswa dan guru yang melintasi jalan tersebut sering mengalami tergelincir. Maka itu saya atas nama warga dan orangtua siswa meminta kepada Dinas PU Kabupaten Paluta agar sesungguhnya memberi perhatian pada jalan tersebut, untuk menghindari jangan sampai adanya jatuh korban. Ucap Nasution.
ZENDRO HASIBUAN,S.Pd ( Kepala SMK Negeri 1 Portibi ), mengatakan kepeda awak media ini, Dimana saya sebagai pimpinan disekolah ini selalu mengedepankan proses belajar mengajar terlaksana secara baik, walaupun peralatan dan pasilitas yang seadanya disekolah ini itulah yang kami gunakan. Bahkan saya pun bangga bila melihat sekolah ini dibandingkan kesekolah lain masih pernah mendapat prestasi juara III pencak silat ( 02SN ) Tingkat Provinsi 2017. Hal mengenai rehab ruangan dan yang lainnya itu sudah kita ajukan, namun kemungkinan masih dalam tahap proses. ujar Kepsek.(TIM /R)
