Ketua DPP Ikatan keluarga Nias Riau, AKBP Peniel Zalukhu, SH. Gandeng 14 Advokat Dampingi Yunida Ndruru Demi Keadilan

Riau, Uncategorized821 Dilihat

PEKANBARU, simakKepri.com – Ketua DPP Ikatan Keluarga Nias Riau (IKNR), AKBP Peniel Zalukhu,SH, gandeng 14 Advokat dampingi Yunida Ndruru demi keadilan hukum dalam kasus pembunuhan Sdr. Adieli Zabua (korban) dengan cara disiksa dan dianiaya secara keji oleh sejumlah pelaku.

Ketua DPP IKNR Peniel Zalukhu membenarkan bahwa demi keadilan hukum terhadap keluarga korban, sudah menggandeng 14 orang Advokat untuk mendapingi Istri dan atau pihak keluarga korban penganiayaan berat itu.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Ikatan Keluarga Nias Riau, AKBP Peniel Zalukhu,SH saat dikonfirmasi media ini, Rabu (03/3/2021).

Menurutnya, tindakan brutal pelaku penganiayaan Sdr. Adieli Zebua (alm) ini, merupakan perbuatan yang tidak bisa ditolerir. “Ini merupakan kriminal murni yang dapat dikecam dan dikutuk,” kata P zalukhu mengakhiri.

Pembunuhan secara sadis dan keji kepada salah seorang warga Riau asal Nias yang dilakukan tanpa belas kasih itu, membuat istri dan keluarga alm Adieli Zebua (korban), mengutuk keras para pelakunya.

Peristiwa kejadian yang memilukan hati Istri keluarga almarhum ini, terungkap saat Yunida Ndruru (istri alm), menceritakan penyiksaan suaminya secara sadis dan keji saat dirinya melihat Vidio kejadian yang dikirim kerabatnya di WhatsApp nya.

“Melihat para pelaku penyiksa suami saya secara keji dan tidak manusiawi itu, hanya dalam Vidio yang dikirim oleh kerabat saya. Memperhatikan perbuatan para pelaku ini, membuat hati ini seperti teriris pedih,” kata Yunida Ndruru sambil tersedu tangis.

Kepada media ini juga, Yunida Ndruru menjelaskan bahawa dia sudah berjalan 2 bulan pisah rumah dengan Adieli Zebua (almarhum).
Bukan bercerai, “Kami bukan pisah cerai namun karena kondisi penyakit saya yang semakin parah sehingga saya memilih tinggal dirumah abang kandung saya dan suami saya, Adieli Zebua (alm) tinggal dirumah untuk menjaga warung harian kami,” jelasnya.

Rasa pilu yang dialami keluarga ini, sangat sulit dibayangkan. Sementara kondisi fisik istri (Yunida Ndruru-red) sedang dalam keadaan sakit dan suaminya disiksa, dianiaya dan dibunuh secara keji oleh para pelaku dengan tuduhan mencuri.
“Ya, pada Rabu sore jelang petang, salah seorang kerabat saya, menanyakan ciri-ciri orang yang sedang dianiaya dalam Vidio yang dikirimnya itu. Namun karena saya sedang sakit dan tidak terlalu memperhatikan. Apalagi kondisi orang yang sedang diseret dan diinjak – injak dalam Vidio itu agak berubah dan berbeda akibat penyiksaan,” katanya.

Selanjutnya, saya meminta bantu abang saya untuk memastikan siapa korban penganiayaan tersebut di Rumah Sakit Bhayangkara Jln. Kartini kota pekanbaru.

Lalu Abang saya, Nifonaha Nduru bergegas pergi ke RS Bhayangkara, dan sekitar 1 jam kemudian, menerima ditelpon dengan menyebut korban penganiayaan yang ada di RS Bhayangkara itu adalah suami saya, Adieli Zabua (alm).

Terakhir kalinya bertemu dengan suaminya kata Yudina Ndruru hanya saat menjenguknya pada Minggu Tanggal 21-02-2021 sekitar pukul 10 pagi saat berangkat beribadah gereja.

Kepada media ini, Yunida Ndruru menceritakan. Selama 5 tahun menikah dengan AZ (Alm) tidak pernah terlibat tindak pidana bahkan sebelum mereka menikahpun, belum juga mendengar cerita bahwa suami saya terlibat melakukan tindak pidana.

“Benar, setelah memperhatikan tindakan tidak manusiawi para pelaku dalam video itu, membuat saya Syok. Sebab, didalam vidio tersebut ada sekelompok orang yang menyiksa suami saya dengan cara diikat kakinya, dan ada yang injak lehernya, lalu mereka seret, bahkan dalam vidio itu terlihat salah seorang membakar Plastik Atok dan meneteskan di dada serta di leher suami saya saat sedang sekarat,” ungkapnya.

Selain melihat orang yang menyeret suami saya itu dan juga memperhatikan dalam Vidio itu ada yang sedang membawa Parang, Kayu dan martel. Benda – benda itu diduga sebagai alat para pelaku menghakimi suami saya hingga mengeluarkan darah banyak dari telinga, hidung.

Sementara itu juga ditambahkan Nifonaha Ndruru (Abang Ipar alm) mengatakan bahwa dia mengetahui kejadian itu, setelah diberitahu Ketua Umum IKNR AKBP Peniel Zalukhu,SH.

“Ya, pada saat itu, Ketum DPP IKNR menelpon saya dan menanyakan hubungan keluarga terhadap Adieli Zebua dan mengaku kenal karena itu adik ipar kandung saya, sehingga langsung ke RS Bhayangkara untuk memastikan dan ternyata jenazah itu adik iparku,” jelasnya.

Lanjut Nifonaha Ndruru membenarkan bahwa selama 5 tahun menikah dengan adik saya dan tidak pernah terdengar melakukan tindak pidana. Merka ini kan memiliki kesibukan dengan membuka warung harian.

Persoalan ini sudah kami serahkan sepenuhnya kepada Tokoh Ononiha Riau atau kepada Ketua DPP IKNR Bapak AKBP Peniel Zalukhu,SH. “Ya, segala sesuatunya sudah sepenuhnya ditangani Tokoh Ononiha Riau,” jelasnya.

Mengenai masalah proses hukum nya. Kita dari pihak keluarga telah diserahkan Surat Kuasa penuh kepada 14 Advokat Ononiha dalam hal mendapingi proses hukum di kepolisian hingga ke tingkat pengadilan.

“Ya, tuntutan utama keluarga kepada pihak kepolisian (Polsek Tenayan Raya) agar seluruh pelaku dapat segera ditangkap dan diberi pasal hukum setimpal sesuai perbuatan mereka,” harapnya. (Aris H)

Editor : Andi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.