Gubernur Kepri Pembicara simposium dua hari Travel and Adventure Medicene of Asia Di Jakarta

Gubernur Kepri Nurdin Basirun. (sumber sijorikepri.com)
Gubernur Kepri Nurdin Basirun. (sumber sijorikepri.com)

JAKARTA – Gubernur Kepri menjadi pembicara pada simposium dua hari Travel and Adventure Medicene of Asia, yang diselenggarkan oleh Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FK Universitas Indonesia dan Asia Pasifik Travel Health Society, di Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Jumat, (09/09/2016).

Nurdin, menyampaikan tentang Implementasi travel medicene menuju Kepulauan Riau sebagai basis kemaritiman. Menurut Nurdin, adanya virus zika, kalau tidak diantisipasi bakal cepat beredar. Karena, ada kecemasan terhadap virus ini jika sudah masuk ke Kepri. Karena, dalam catatan Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, untuk Batam saja, ada 700 kasus demam berdarah dengue dengan 17 kematian. Penyebar demam berdarah adalah nyamuk aedes aygipty. Virus zika disebarkan oleh nyamuk uang sama.

“Cukup besar risikonya, jika masuk dan kita tidak mengantisipasi secepatnya,” kata Nurdin.

Sesuai regulasi internasional, apapun perkembangannya, jika suatu Negara sudah terkena penyakit ini, harus terus melaporkan kepada WHO. Laporan perhari tentang bagaimana perkembangannya, penanganannya dan lainnya. Tidak ada alasan untuk tidak melaporkan karena takut berdampak pada ekonomi dan kepariwisataan. Nurdin, juga meminta agar Dinas Kesehatan di Kepri dan Kantor Kesehatan Pelabuhan, mengantisipasi masalah ini sebaik mungkin.

Melalui kegiatan ini, Nurdin, juga berharap dukungan Fakultas Kedokteran UI untuk mensupport penyempurnaan sistem kesehatan Daerah Kepri yang kepulauan. Tentu dengan analisis akademis supaya lebih kuat, yang ditunjang dengan sumber daya manusia yang spesialis dan dokter umum yang memahami geografi Negeri Segantang Lada ini.

Dengan infrastruktur terbatas pada 2.408 pulau di Kepri, tutur Nurdin, perlu pelayanan spesifik untuk Daerah Kepri. Meski begitu, Nurdin, cukup bangga dengan pelayanan kesehatan di Kepri belum lama ini. Sejumlah dokter berhasil memisahkan kembar siam Rahma dan Rahmi dan kondisi saat ini sangat baik.

Simposium ini dihadiri sejumlah praktisi dan ahli kesehatan dari berbagai wilayah di Asia. Termasuk mahasiswa kedokteran dan Kantor Kesehatan Pelabuhan. Dari Kepri tampak hadir Kadis Kesehatan Kepri Tjecep Yudiana.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.