Anggaran Rp12 Miliar, Kepala Diskominfo Kepri Bantah Adanya Dugaan Pengucuran Dana ke Media Fiktif dan LSM

Batam482 Dilihat

BATAM, simakkepri.com Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Hasan membantah adanya dugaan penyelewengan anggaran di Diskominfo Kepri yang diduga dikucurkan kepada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melalui media fiktif.

Dalam pemberitaan yang dimuat oleh beberapa media online di Kepri, dugaan tersebut menyebutkan bahwa anggaran Diskominfo Kepri sebesar Rp12 miliar diduga juga dialirkan kepada media fiktif yang dimaksudkan untuk membiayai pergerakan aktivis, ormas atau LSM.

Hasan kemudian membantah dugaan tersebut. Menurutnya, narasi yang dibangun dalam pemberitaan itu hanya sekedar opini tanpa melalui konfirmasi kepada pihaknya agar memenuhi unsur perimbangan berita.

“Kalo diduga ada yang menganggap seperti itu tolong tunjukkan, media mana, jangan hanya opini opini saja, itukan namanya sudah mencemarkan nama baik saya, artinya sebagai Kadis Kominfo,” ucap Hasan saat diwawancarai, Minggu (30/10/2022).

Hasan menegaskan bahwa selama ini pihaknya hanya melakukan kerjasama kepada perusahaan media yang mengajukan permohonan kerjasama dengan catatan harus sudah terverifikasi dan terdaftar di Dewan Pers seperti diatur dalam UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.

Ia menyebut jumlah media yang bekerjasama di Diskominfo Kepri saat ini sebanyak 221 media yang terdiri dari 179 media online, 28 media cetak dan 14 media elektronik. Hasan memastikan bahwa semua media yang bekerjasama di Pemprov Kepri itu sudah terdaftar dan terverifikasi di Dewan Pers.

“Yang mengajukan permohonan maka kita cek kita verifikasi maka dapat kita bantu dengan anggaran Pemprov kita bantu. Tapi tidak pernah yang namanya media fiktif kita peruntukkan kita bantu untuk membiayai salah satu LSM tidak pernah,” tegasnya.

Selain itu, Hasan juga menyayangkan pemberitaan tersebut karena tidak melalui konfirmasi. Menurutnya, sebelum menaikkan berita harus melakukan konfirmasi terlebih dulu agar publik bisa menilai benar atau tidaknya dugaan tersebut.

“Itukan opini, cuma kami sayangkan dia yang menaikkan berita itu harusnya mengkonfirmasi saya biar berimbang, diminta penjelasan saya biar publik yang menilai, soal nanti ada mungkin diselidiki lagi ada itu lain cerita, silahkan aja di investigasi,” pungkasnya.(red)

Editor : Sahat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.